Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI)

Majulah IGOS, Indonesia, Go Open Source!

Archive for Januari, 2009

DEPHAN AS: OSS hemat Biaya dan tingkatkan Keamanan Informasi

Posted by sroestam pada Januari 31, 2009

DEPHAN AS pilih OSS

DEPHAN AS pilih OSS

Undang-Undang Anggaran 2009 Dept. Pertahanan Amerika Serikat telah memutuskan untuk melakukan penghematan biaya pemanfaatan Teknologi Informasi pada tahun 2009 melalui penggunaan Software-software Open Source dan sekaligus juga untuk meningkatkan keamanan Sistem Informasi. Hal ini telah menjadi keputusan Pemerintah AS melalui: National Defense Authorization Act for Fiscal Year 2009 (H.R. 5658 ) pada bulan September 2008 yang lalu.

Keputusan ini adalah untuk pertamakalinya dilakukan di Pemerintahan AS untuk menggunakan software Open Source secara umum untuk berbagai aplikasi internal Departemen Pertahanan AS melalui sebuah UU Anggaran Biaya. Di Brazil, Negara-negara Amerika Latin, dan Uni Eropa, penggunaan software Open Source telah lama ditetapkan sebagai pilihan utama bagi pemanfaatan aplikasi-aplikasi Teknologi Informasi di Pemerintahan.

Indonesia juga tidak ketinggalan dalam pemanfaatan software Open Source dengan telah disepakatinya Kerjasama Pemanfaatan Open Source bagi 18 Departemen Pemerintahan RI pada akhir bulan Mei 2008, saat berakhirnya IGOS Summit-II (Indonesia Go Open Source). Penggunaannya yang telah mulai dilaksanakan adalah untuk aplikasi perkantoran (Open Office), e-Government, e-Procurement, e-Learning dan aplikasi lainnya.

Dalam mencapai keputusannya, Komisi DPR AS memberikan alasan bahwa penggunaan software Ope Source secara umum dapat memberikan penghematan biaya yang subtansial ditengan makin kompleks-nya Sistem Informasi Proprietary yang dipergunankan sehingga menimbulkan kerawanan terhadap serangan hackers dan para pembobol keamanan Sistem Informasi lainnya. Software Open Source juga terbukti memberikan keamanan Sistem Informasi yang lebih baik dari pada software Proprietary, yang dihasilkan dari sistem yang lebih handal dan minimnya serangan gangguan keamanan terhadap sistem Open Source.

Dengan masih berlangsungnya Krisis Finansial Global sejak Oktober 2008 yang lalu, maka keputusan DEPHAN AS itu merupakan keputusan yang tepat, sebab dapat memberikan solusi bagi pengurangan biaya-biaya Pemerintahan Amerika Serikat. Hal yang sama juga berlaku bagi Pemerintahan negara-negara lainnya, termasuk Indonesia, serta Perusahaan-perusahaan Swasta, UKMK, serta individu anggota masyarakat.

Bagi negara berkembang seperti Indonesia, penggunaan Open Source juga akan dapat menghemat Devisa Nasional yang langka, melepaskan diri dari ketergantungan asing, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia, meningkatkan pemerataan penghasilan bagi masyarakat luas dan mensejahterakan bangsa.

Silahkan ditanggapi.
——————————————————
Referensi Berita: CNET

As Government Computer News reports, the U.S Department of Defense has singled out open staukanhanan ource in the National Defense Authorization Act for Fiscal Year 2009 (H.R. 5658 ). The gist? The Defense Department sees open source as a way to cut costs and boost security, and it wants more of it.

While open source has attained legislative approbation in Latin America and elsewhere, this is first time I can remember seeing it in a Congressional bill.

Currently, the open-source language is focused on aerial vehicles, but it’s instructive all the same:

The committee is concerned by the rising costs and decreasing security associated with software development for information technology systems. These rising costs are linked to the increasing complexity of software, which has also resulted in increasing numbers of system vulnerabilities that might be exploited by malicious hackers and potential adversaries. The committee encourages the department to rely more broadly on (open-source software) and establish it as a standard for intra-department software development.

If you’re an open-source project lead or commercial vendor, this language is a step in the right direction. If you’re a proprietary-software vendor, well, perhaps you side with the Business Software Alliance (funded by Microsoft and others), which has been lobbying hard against the bill.

I don’t personally feel that open source needs to be legislated to be adopted. Indeed, I’m aware of widespread adoption of open source within the Department of Defense already, commercial and otherwise. Perhaps this legislative action will accelerate adoption further, but again, I’m not sure that open source needs any assistance here. The cream has a way of rising to the top, and open source keeps rising.

Perhaps someone needs to introduce a bill to handicap open source’s rise in order to help out those starving proprietary vendors? 🙂 (Source: Matt Asay – CNET)

Posted in Dephan AS: OSS hemat Biaya dan tingkatkan Keamanan | Dengan kaitkata: , , , , | Leave a Comment »

Akhir Zaman Keemasan Microsoft: PHK 5.000 karyawan

Posted by sroestam pada Januari 23, 2009

Zaman Keemasan Microsof sebagai sebuah kekuatan yang tak terbendungkan telah lampau. Raksasa Software Dunia ini mengumumkan PHK 5.000 karyawannya oleh karena makin menurunnya pendapatan Microsoft, salah satu penyebabnya adalah Krisis Finansial AS dan Global yang ikut menggerus penghasilannya. Ini merupakan PHK terbesar dalam 33-tahun sejarah Microsoft.

Walaupun pendapatannya mencapai US$4,2 Milyar pada kwartal-4/2008, turun 11%, dampaknya adalah penurunan Kapitalisasi saham MS sampai sebesar US$14 Milyar.

Penjualan Operating System Windows menurun sebesar 8% tahun 2008. Produk Windows Vista banyak menemui hambatan, sehingga Microsoft terpaksa mengeluarkan rilis baru Windows 7 yang masih dalam tahap pengembangan.

Penyebab lainnya adalah karena tidak fokus dalam bidang core-business-nya, Upaya-upaya dalam menambah revenue produk-produk sampingan seperti software video games, music player dan search engine tidak banyak membuahkan hasil. Pangsa pasar search engine microsoft MSN tidak lebih besar dari 10% dunia. Upayanya untuk membeli mesin pencari Yahoo! tahun lalu gagal. Upayanya untuk mengembangkan game console Xbox baru mulai breakeven setelah 7 tahun operasi. Perangkat music playernya “Zune” mengalami banyak masalah/bugs.

Sementara itu core-business Microsoft mengalami tekanan dari banyak perusahaan berbasiskan Open Source, seperti Google dan Sun Microsystems yang memberikan layanan software yang cost-efficient, seperti Google Desktop, Open Office, dll, dan dengan makin majunya teknologi Cloud Computing, maka layanan-layanan tersebut dapat dengan mudah diperoleh melalui jaringan Internet.

Operating System MS Windows mendapat pesaingan yang kuat dari Distro-distro Linux yang makin canggih dan berisikan pula software-softeware aplikasi yang lengkap, bukan hanya sekadar Operating System kosong. Yang menonjol adalah Distro Ubuntu, Red Hat, Fedora, OpenSUSE, dan Mandriva yang mendapat dukungan kuat dari komunitas Open Source lokal dan Dunia.

————————————

Sumber Berita: Jeff Segal (http://wartaaosi.blogspot.com)

Posted in Akkhir Zaman Keemasan Microsoft: PHK 5000 karyawan | Dengan kaitkata: , , , | Leave a Comment »

Kerjasama CISCO-Open Source akan membuatnya makin Kompetitif

Posted by sroestam pada Januari 13, 2009

CISCO Group adalah sebuah perusahaan Networking Service yang terbesar didunia dengan berbagai produk layanan jaringan yang canggih dan andal, seperti layanan email yang sangat aman (Iron Port), EMC Networked Storage System, LINKSYS Connected Office Products, IP Phone, Server, Router, Unified Communication System, dan lain-lainnya.

CISCO sudah lama menjalin kerjasama dengan berbagai Vendor Software Proprietary, seperti Microsoft, Oracle, SAP dan lain-lainnya. Dengan rencana CISCO untuk mengembangkan Produk Blade Server maka akan terbuka lebat kerjasamanya dengan berbagai Vendor Operating Systems, Application Providers, dan Middleware Developers.

Bila kerjasama CISCO dijalin dengan produk-produk Open Source seperti Red Hat, MySQL, Apache, Novell, dan aplikasi-aplikasi Open Source seperti Alfresco, JasperSoft, Openbrave, Pentaho, Liferay, SugarCRM dan lainnya, maka hasilnya akan membuat Raksasa Jaringan CISCO menjadi sangat kompetitif di Dunia Telematika. Terlebih lagi bilamana CISCO memilih untuk bekerjasama dengan Asterik, sebuah produk Open Source untuk komunikasi VoIP yang sangat populer.

Artikel lengkap tentang rencana CISCO menggebrak dunia layanan jaringan terlampir dibawah ini:

Cisco Serving Up Open Source?
by: Joe Panettieri
January 06, 2009
Most folks are focusing on Cisco Systems’ (CSCO) consumer electronics push this week. But I’m keeping one eye
on the data center — where Cisco apparently is preparing to launch blade servers. If true, I wonder: How soon will
Cisco speed dial Red Hat (RHT), MySQL, Novell (NOVL), SugarCRM and other open source application providers?
Sure, Cisco already has relationships with a range of software companies. But pushing into the fast-growing blade
server market will force Cisco to strengthen partnerships with operating system vendors, application providers,
middleware developers and so on.

The ties between top server makers and massive application providers are notoriously strong. Consider this: Dell
(DELL) is Oracle’s (ORCL) biggest reseller (or so Dell claimed at an even I attended in 2006). Certainly, Cisco can
develop similar relationships with the usual software suspects (Microsoft (MSFT), Oracle, SAP, etc.).
Changing the Rules of the Server Game

But if Cisco truly wants to disrupt the server market — and capture the next generation of application systems — the
networking giant should also ink relationships with Alfresco, JasperSoft, Openbravo, Pentaho, SugarCRM and other
open source companies.

Somewhere within the blade server strategy, Cisco must figure out how to work even more closely with SaaS
(software as a service) application providers and hosting firms that serve up Exchange Server, SharePoint and other
popular SaaS applications. At the same time, Cisco can potentially create links between its servers and the
company’s Wide Area Application Services strategy.

Parting Shot
The smartest, most disruptive move of all: Cisco should quietly test Asterisk (an open source phone system) on its
servers, and prepare to potentially cannibalize Cisco’s own unified communications business.

Posted in Kerjasama CISCO-Open Source membuatnya makin Kompetitif | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , | Leave a Comment »

Bisnis Anti Virus Palsu makin marak dan profitable

Posted by sroestam pada Januari 8, 2009

Bagi para pengguna MS Windows, perangkat Anti Virus merupakan sebuah keharusan untuk dipasang agar supaya Operating System MS Windows ini maupun Software-software yang berjalan diatas MS Windows tidak terserang Virus yang makin hari makin ganas dan banyak variasinya. Itulah sebabnya Microsoft selalu memberikan peringatan kepada para pengguna Komputer/PC/Laptop yang belum memasag software Anti Virus untuk segera memasangnya.

Segi posiftif dari serangan Virus-virus ini di Komputer yang berbasis MS Windows adalah makin berkembang dan makin banyak untungnya para Vendor-vendor penyedia Software Anti Virus itu, yang harus diperbaharui setiap hari. Sedangkan segi negatifnya sangat banyak, antara lain: makin lambatnya operasi Komputer/PC/Laptop yang berbasis MS Windows karena diperlukan tidak hanya satu software dan perangkat Anti Virus untuk mengamankan komputer/PC/Laptop tersebut, melainkan satu set Anti Virus, Anti Spam, Server Proxy dan Filter-filter khusus. Pernah kami lihat sebuah PC di sebuah Perusahaaan besar yang untuk menghidupkannya saja memakan waktu 5-10 menit karena banyaknya proteksi yang dipasang di jaringan LAN Korporasi. Selain itu operasionalnya juga lambat, sebab besarnya sumber daya memory yang dipakai setiap saat ada aktivitas komputing. Adalah keharusan untuk memperbaharui Daftar Virus-virus baru yang meuncul tiap hari, bila ingin PC kita aman, dimana proses updatingnya juga memakan waktu dan bandwith transmisi.

Hasil akhirnya, Komputer/PC/Laptop tersebut menurun kinerjanya dan kinerja para karyawan yang menggunakannya. Ini merupakan kehilangan produktivitas dan efektivitas kerja perusahaan/korporasi secara menyeluruh. Inilah kisah kehidupan para eksekutif dan karyawan yang harus dilalui tiap hari karena banyaknya para pengguna aplikasi software berbasis MS Windows.

Kerepotan takutnya kemasukan Virus yang gentayangan didunia maya ini sekarang ditambah lagi dengan maraknya Bisnis Anti Virus Palsu yang umumnya berasal dari Rusia, Negara-negara Eropa Timur dan Cina. Kita akan sangat sulit untuk mendetekasi apakah sebuah tawaran untuk men-download sebuah Software Ant Virus itu adalah sebuah tawaran yang jujur dan bersih, bukan sebuah tipu-tipuan yang malah membuat Komputer/PC/Laptop kita kemasukan Virus, serta Malware lainnya, antara lain sebuah software untuk mencuri Password dan Nomor-nomor Kartu Kredit kita dan para karyawan di suatu Perusahaan (melalui sebuah Local Area Network).

Sumber penelitian dari perusahaan Anti Virus Sophos (www.sophos.com) menyebutkan bahwa ketakutan yang berlebih akan masuknya Virus menyebabkan makin banyaknya para pengguna PC/Laptop yang men-download berbagai tawaran software Anti Virus yang kebanyakan ternyata adalah palsu atau tipu-tipuan belaka.

Bisnis Software Anti Virus Palsu ternyata saat ini menghasilkan keuntungan yang sangat besar bagi para pembuatnya, bisa ribuan, ratusan sampai jutaan Dollar. Dampaknya, makin banyak saja pebisnis illegal ini yang muncul, namun sangat sulit untuk diberantas, sebab mereka sangat cerdik, teliti dan sangat berhati-hati dalam menyebarkan agen-agennya. Umumnya mereka berlokasi di ketiga wilayah yang tersebut diatas, sebab diwilayah-wilayah itu sangat sulit untuk menegakkan Hukum Dunia Maya (Cyber Law), dan pemerintahan di negara-negara itu sepertinya melindungi para penjahat dunia maya ini, sebab mereka tidak bersedia melakukan pelacakan dan pemblokiran situs-situs penebar Anti Virus Palsu itu.

Hal yang sangat menggembirakan bagi masyarakat negara-negara berkembang adalah kenyataan bahwa sangat sedikit atau tidak ada Virus-virus yang gentayangan di Dunia Maya yang mampu menembus proteksi Komputer/PC/Laptop yang berbasis Linux/Open Source. Ini merupakan daya tarik Operating System LINUX untuk masyarakat negara-negara berkembang, sebab selain kekebalannya dalam menghadapi Virus, juga rendahnya CAPEX atau Total Cost of Ownership (TCO) dari software-software berbasis
Linux Operating System.

Silahkan ditanggapi.

Posted in Bisnis Anti Virus Palsu makin marak dan Profitable | Dengan kaitkata: , , , , , | Leave a Comment »